Panggung Cerita Desa, 10 Vlog Terbaik Explore Potensi Desa Kutim 2025 Tembus Final
KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Di tengah riuhnya konten viral yang hanya mengejar views dan tren, ada suara-suara lain yang lebih dalam, suara dari desa.
Lomba Vlog Explore Potensi Desa Kutim 2025 menjadi panggung bagi mereka yang berani bercerita bukan tentang diri mereka, tapi tentang tanah kelahirannya, warisan budayanya, dan denyut nadi kehidupan lokal yang nyaris tak terdengar.
Dari puluhan karya yang masuk, akhirnya 10 nama terpilih. Mereka bukan sekadar videografer. Mereka adalah pendongeng zaman baru dengan kamera sebagai pena, dan desa sebagai puisi visual.
Disiarkan langsung di akun @sangattafolks dan @pemudakutimhebat, tiga juri Ordiansyah Tarlan, Aidil Putra, dan Maisarah Muhaidin mengupas satu demi satu karya, bukan dari aspek teknis semata, tapi dari jiwa yang dibawa dalam setiap frame.
“Karya-karya ini seperti jendela yang membuka cerita, mempersilakan kita melihat desa dengan cara yang lebih jujur dan indah,” ujar Ordiansyah.
Masih ada satu bab lagi. Sepuluh finalis akan bertarung sehat demi tiga penghargaan utama yakni Juara Terbaik (5 vlog), Juara Harapan (5 vlog) dan Juara Favorit (5 vlog)
Ketua Panitia, Wily Christian Mengatakan penilaian berlanjut hingga 19 Mei 2025.
“Ini bukan euforia sesaat. Kami ingin lomba ini menjadi bahan bakar gerakan. Suara dari desa harus terus mengalir. Bukan untuk romantisasi, tapi untuk pengakuan. Kutim punya cerita, dan vlog adalah cara baru untuk membacakannya,” pungkasnya. (*)
10 besar vlog terbaik :
Charly Ridwan Manurung – menyelami pesona Desa Singa Gembara
Devin Adriansyah Lukman – menggugah lewat lanskap Perkebunan Bukit Makmur
Faisal Ghani – manisnya narasi Gula Merah Desa Peridan
Forum Dance Traditional Kutim – menari bersama semangat Kelulut, Sangatta Selatan
Flora Laway – hening yang bercerita di Desa Mekar Baru, Busang
Muhamad Vickram Asikin DM – menyapa laut dan hutan Desa Sekerat
Muhammad Alfarizi Edytia – merekam denyut Swarga Bara
Kaindi Biru – meresapi akar Suku Dayak di Miau Baru
Naomi Sachi – menenun harmoni di Sangatta Selatan
Laurentina Milo Maku – kembali ke akar di Swarga Bara



Tinggalkan Balasan