INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Tekan Angka Stunting, Wabup Kutai Timur Imbau Kepala SKPD Miliki Tiga Anak Asuh

Chaliq - 13000 views
Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi memimpin kunjungan kerja Tim cap jempol stop stunting di Sangatta Utara.

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Tim Cap Jempol Stop Stunting (TTPS) Kutai Timur (Kutim) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan rancangan awal draf Peraturan Bupati (Perbup) mengenai petunjuk teknis program Cap Jempol Stop Stunting. Kegiatan ini berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Sangatta Utara pada Rabu (19/3/2025).

Kegiatan ini dipimpin langsung Wakil Bupati (Wabup) Kutai Timur, Mahyunadi. Dalam kesempatan tersebut, ia mengimbau kepada seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar turut serta dalam upaya penanganan stunting dengan mengangkat anak asuh.

“Saya mengimbau kepada seluruh kepala SKPD agar mengangkat tiga anak asuh untuk membantu meminimalisir stunting. Imbauan ini tentunya berdampak pada penilaian saya secara pribadi terhadap dedikasi mereka. Ini kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan kepedulian dan kinerja nyata bagi Kutai Timur,” tegas Mahyunadi.

Mantap Ketua DPRD Kutim itu memaparkan infrastruktur bukanlah faktor utama penyebab stunting. Menurutnya, dalam jangka pendek, fokus utama adalah pemenuhan gizi anak yang sudah terdampak stunting. Selain itu, kesejahteraan keluarga menjadi faktor krusial dalam mencegah stunting.

“Kesejahteraan keluarga adalah faktor kedua utama. Faktor ketiga adalah pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Tempat tinggal yang layak juga sangat penting dalam tumbuh kembang anak,” terangnya.

“Walaupun gizinya baik, tetapi jika lingkungannya kotor dan penuh bakteri, itu bisa menjadi pemicu stunting, seperti cacingan dan penyakit lain yang menghambat pertumbuhan anak,” sambungnya.

Mahyunadi juga menjelaskan efisiensi anggaran, terutama terkait perjalanan dinas. Ia menegaskan program yang berkaitan langsung dengan stunting akan terus dimaksimalkan dan tidak akan terkena kebijakan efisiensi anggaran.

“Efisiensi anggaran diterapkan pada kegiatan seperti bimbingan teknis dan seremonial. Namun, kegiatan yang berhubungan langsung dengan stunting akan terus kami dorong. Kami menargetkan pada akhir 2026, Kutai Timur masuk dalam lima daerah dengan angka stunting terkecil di Kalimantan Timur,” tandasnya. (rini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!