INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



70% Peluang Hujan di Kaltim Hingga Akhir September, BMKG: Waspada Banjir dan Angin Kencang

Jibril Daulay Jibril Daulay - 5400 views
Ilustrasi hujan (foto: Unsplash/Lala Azizli)

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun APT Pranoto Samarinda memprakirakan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) secara umum akan mengalami hujan dengan kategori rendah hingga menengah pada dasarian tiga atau periode 21–30 September 2025.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, mengatakan kondisi ini berpotensi menimbulkan sejumlah dampak yang harus diwaspadai masyarakat, mulai dari banjir, jalan licin, sungai meluap, tanah longsor, hingga pohon tumbang akibat hujan yang mungkin disertai angin kencang dan petir.

“Pada prakiraan peluang curah hujan dasarian tiga September 2025, secara umum wilayah Kaltim diprediksi mengalami curah hujan kategori rendah antara 0–50 milimeter (mm) dengan peluang hujan lebih dari 70 persen,” ujarnya di Samarinda, Senin (22/9).

Menurut Riza, sebagian wilayah Kaltim bagian utara hingga barat diprakirakan mengalami curah hujan kategori menengah dengan intensitas 50–150 mm dan peluang hujan mencapai 60 persen. Wilayah tersebut meliputi Kabupaten Berau, Kutai Timur, Kota Bontang, dan sebagian Kabupaten Kutai Barat.

Sedangkan pada prakiraan deterministik curah hujan, seluruh wilayah Kaltim diperkirakan akan mengalami curah hujan rendah hingga menengah, yakni antara 20–150 mm. Untuk sifat hujan, sebagian besar wilayah berada pada kategori normal (85–115 persen) hingga bawah normal (50–84 persen). Namun, terdapat sebagian kecil wilayah Kaltim bagian selatan dan utara yang diprediksi mengalami sifat hujan atas normal.

“Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah curah hujan yang turun akan lebih tinggi dari rata-rata normal untuk periode yang sama,” jelas Riza.

Selain itu, berdasarkan hasil pemantauan hari tanpa hujan sepanjang dasarian dua September, sebagian wilayah Kaltim masih mengalami hari tanpa hujan dengan kategori sangat pendek, yakni antara satu hingga lima hari berturut-turut.

Durasi hari tanpa hujan terpanjang tercatat di Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, serta Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang mencapai lima hari.

BMKG mengimbau masyarakat Kaltim untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi. Pemerintah daerah juga diminta memantau kondisi wilayah rawan, terutama daerah bantaran sungai dan lereng perbukitan, guna mengantisipasi risiko banjir maupun tanah longsor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!