INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)


1.540 Pelajar Melukis Massal Batik Dayak Basap Kutai Timur Pecahkan Rekor MURI

Ekha | Jumlah pembaca: 11100 views
Kadisdik Mulyono beserta PJS Bupati Agus Heri Kesuma dan Dewan Penilaian Rekor Muri

KUTIM, INDEKSMEDIA.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berhasil pecahkan rekor muri dengan melukis massal pelajar se Kutai Timur dalam rangkaian kegiatan Magic Land.

Kegiatan yang digelar pada hari Selasa 29 Oktober 2024 di Polder Ilham Maulana tersebut diikuti 1.540 pelajar yang dihadiri oleh Tim muri sebagai dewan penilaian dan juga oleh Forum Komunikasi Pimpinan (Forkopimda) salah satunya Penjabat Jawab Sementara (PJS) Bupati Kutim, Agus Heri Kesuma.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini selain menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya Kutai Timur juga sebagai tempat untuk menyalurkan bakat dan hobi siswa dalam bidang kesenian.

“Ya batik ini merupakan batik khas dan asli Kabupaten Kutai Timur dari Suku Dayak Basap, dan dengan kegiatan ini kita mengenalkan budaya kita,” ucap Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, Selasa (29/10/2024).

Lebih lanjut, Mulyono mengatakan bahwa batik motif Wakaroros khas Kutim ini sudah pernah tampil sampai ke Mancanegara alias luar negeri sehingga harus dicatat dalam Rekor Muri sebagai bentuk kebersamaan dalam kebudayaan.

“Jangan salah batik Wakaroros khas Kutim ini sudah pernah tampil dalam event nasional bahkan sudah tampil di Amerika juga, jadi ini bukti bahwa budaya kita bisa go internasional,” tambahnya.

Ia berharap tidak hanya batik khas Kutim motif Wakaroros saja yang bisa dicatat dalam rekor muri tetapi budaya lain juga bisa karena Kutim merupakan kabupaten dengan keanekaragaman budaya yang sangat banyak.

Dengan pencatatan rekor muri juga bisa menjadi media untuk memperkenalkan dan mempublikasi budaya Kutim.

Sebagai Informasi Batik Khas Kutim dengan motif Wakaroros ini berasal dari Dayak Basap, dengan motif ukiran kayu Dayak Basap yaitu motif Akar Oros, dan Tanaman Paku yang menjadi identitas Kutim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini